Hal ini terutama bisa dilihat dari arsitektur Islam yang memperlihatkan gabungan corak dari berbagai daerah. Berikut 5 contoh negara dengan bangunan yang memperlihatkan gabungan corak tersebut:
1. Seni rupa asli Jazirah Arab
Seni rupa asli Jazirah Arab bisa
terlihat dari arsitektur di sekitar wilayah Makkah dan Madinah. Kedua
kota ini merupakan pusat pemerintahan pada masa Nabi Muhammad.
Biasanya arsitektur asli Jazirah Arab
berupa bentuk bangunan segi empat sederhana yang difungsikan sebagai
tempat ibadah. Bagian tengah merupakan lapangan terbuka dengan
dikelilingi pilar, dinding, dan kamar-kamar. Lapangan berfungsi sebagai
tempat salat berjamaah dan di bagian depan kiblat
terdapat mimbar untuk khatib yang memberikan ceramah keagamaan.
Contoh bangunan yang masih memperlihatkan ciri arsitektur ini adalah Masjid Nabawi.
2. Seni rupa Umayyah
Seni rupa
pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium, sebagai
akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah ke Syria.
Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri seni rupa kristen awal, yaitu
bentuk-bentuk basilika dan menara. Seperti bisa dilihat di Masjid
Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid
ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel.
Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang
dipengaruhi oleh pengulangan geometris sebagai tanda berkembang
pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di tengah
masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah.
Pada masa
ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian
masjid-masjid, yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Al-walid. Kalifah
Abdul Malik membangun Kubah Batu Karang (dikenal pula dengan nama
Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar) sebagai pengingat
tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-Miraj.
Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa.
3. Seni rupa Abbasyiah
Perkembangan seni rupa periode ini
dimulai sejak tahun 747 M sebagai akibat keruntuhan Dinasti Umayyah
akibat revolusi oleh Keluarga Abbasiyah bersama kelompok Syiah. Seni
rupa ini terkonsentrasi di pusat pemerintahan baru di daerah Baghdad dan
kemudian pindah ke Sammara, Persia (sekarang wilayah Iran dan Irak).
Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa
Syria, Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak
penerjemahan tulisan-tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi
berkembang.
Peninggalan penting dari masa ini adalah
Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas istana kalifah. Masjid
pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu menara
yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa,
yaitu motif hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu
ditemukan bentuk tiang melengkung.
Pindahnya kekuasaan dari keluarga
Abbasyiah ke Fatimiyah dan dipindahkannya ibukota ke Mesir membuat
pengaruh seni Afrika Utara menjadi kuat.
4. Seni rupa Ottoman Turki
Pengaruh Turki didapat dari penaklukan
Iran oleh bangsa Turki pada abad ke-11 M. Di bawah kekuasaan ini Romawi
Timur, Iran, Mesopotamia, dan Asia Kecil bersatu di bawah kerajaan
bercorak Islam.
Pada masa ini seni rupa yang berkembang
adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain ditemukan teknik hias batu
bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan juga banyak
pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung.
5. Seni rupa Kordoba
Dimulai pada tahun 750, Seni rupa Kordoba meliputi daerah Spanyol dan Moor. Contoh peninggalannya adalah Masjid Kordoba. Ia merupakan gabungan kesenian Yunani klasik dan kesenian lokal yang tidak terorganisasi dengan baik menjadi satu kesatuan. Ciri utamanya adalah pelengkung tapal kuda. Ciri khas seni rupa dari Moor adalah pemakaian motif yang diinspirasi oleh pengulangan ilmu ukur.
sumber: http://old.uniknya.com
0 komentar:
Posting Komentar