A.
PENGERTIAN
TEKNOLOGI BERBASIS DIGITAL
Konsep Dasar Digital
Sistem digital
merupakan bentuk perkembangan dari sistem analog. Sebuah sistem
digital menggunakan urutan angka untuk mewakili informasi, dan tidak seperti
sinyal analog, sinyal digital bersifat noncontinuous. Secara garis
besar, sistem digital memiliki kode dalam bentuk binary, yang besar atau kecil
nilainya diukur oleh jumlah bit, atau yag disebut juga dengan bandwidht, karena jumlahnya (bit) akan
berpengaruh pada akurasi daripada sistem yang berbasis digital.
Contoh alat yang
mengandalkan sistem digital antara lain :
· MP3
Player
· DVD
Player
· Kamera
digital
·
Internet
Sinyal digital,
analog, dan tentu saja peralatan yang berkaitan, pada umumya tidak saling
kompatibel. Hal ini mengharuskan hubungan antara analog ke digital dan digital
ke analog yang membutuhkan proses konversi. Ini akan membatu
kita menggunakan peralatan yang berbasis analog dan digital dalam keseluruhan
sistem komunikasi.
CONTOH PENERAPAN
TEKNOLOGI PENGENDALI
BERBASIS DIGITAL
Teknologi
Pengendali Berbasis Digital
Kamera
digital menggunakan proses elektronik dan menyimpan gambar hasil pemotretan
pada sebuah kartu (memory card). Hasil foto bisa dilihat secara langsung
secara digital tanpa harus melalui proses pencetakkan terlebih dahulu. Sampai
sekarang cara kerja kamera modern masih dikembangkan oleh setiap produsen
kamera.
1. Kamera
Saku (Point and Shoot Camera)
Kamera
Point and Shoot Camera paling banyak digunakan orang karena mudah pemakaiannya
dan relatif murah. Kamera ini dirancang untuk mereka yang kurang menyukai
kontrol manual atau kata lain serba otomatis. Kamera ini mempunyai fasilitas
yang menarik antara lain :
a. Optical zoom
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang
dilakukan dengan kombinasi reposisi lensa.
b. Digital zoom
Yaitu failitas pembesaran gambar yang
dilakukan secara digital. Proses ini sebenarnya hanya berupa proses crooping
dan pembesaran menggunakan software internal kamera. Zoom ini mengakibatkan
gambar menjadi kabur (blur).
c. Resolusi sampai dengan 3,1 mega piksel
Media bidik bisa berupa lensa
konvensional. LCD, atau merupakan kombinasi keduanya
2. Kamera Digital SLR (Single Lens
Reflex)
Resolusi
terendah yang dimiliki kamera digital SLR (Single Lens Reflex) adalah 5,1
megapiksel. Seperti halnya pada kamera SLR analog, kamera digital SLR juga
memiliki kualitas gambar terbaik karena menggunakan lensa optik dan sistem
kendali manual. Selain kendali yang diberikan secara manual, kamera ini juga
memiliki sistem kendali otomatis yang dibantu oleh mikro prosesor yang cukup
canggih.
Kamera
digital bertipe SLR ini, seperti halnya kamera SLR analog, juga menggunakan
lensa yang bisa dilepas dan diganti dengan lensa berdiameter lebih besar atau
lebih kecil sesuai kebutuhan. Selain itu, penempatan tombol dan fungsi dasar
kedua kamera digital ini tidak banyak berbeda. Komponen dasar kamera ini bisa
dilihat pada gambar. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kamera
digital SLR, yaitu lensa dan blitz.
KOMPONEN KAMERA:
a.
LENSA
Lensa
adalah media penyaring pertama pada saat kita memindai gambar untuk disimpan.
Karena itu pengetahuan dasar tentang lensa kamera digital sangat perlu. Lensa
kamera saat ini didiesain menggunakan komputer untuk meningkatkan akurasi.
Untuk menambah ketajaman lensa, pada lensa ini dilapisi cairan kimia tertentu.
Berikut
ini beberapa jenis lensa yang digunakan pada kamera digital SLR:
1) Lensa
Standar
2) Lensa
Wide Angle (sudut Lebar)
3) Lensa
Tele
4) Lensa
Zoom
5) Lensa
Makro
b.
PEMBIDIK KAMERA
Perangkat pembidik kamera adalah jendela
kecil untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret untuk melihat komposisi
gambar yang akan dipotret. Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini,
yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
1) Pembidik
Optik Paralel
2) Pembidik
LCD (Liquid Crystal Display)
3) Pembidik
Optik TTI
Dalam Media Penyimpanan Foto, Kamera analog
(kamera biasa) menggunakan lensa untuk mentransfer hasil foto ke dalam negative
film dari cahaya yang ditangkap.Negative film ini merupakan media penyimpannya,
dan sangat sensitif terhadap cahaya. Sedangkan pada kamera digital perekam
gambar menggunakan sensor CCD(Charge Coupled Device) atau CMOS (Complemetary
Metal Oxidane Silicon) yang kemudian hasilnya direkam dalam format digital ke
dalam media penyimpanan digital semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory
Stick, dsb. Karena hasil disimpan dalam format digital akan memudahkan untuk
ditransfer ke pengolah foto digital semacam komputer, untuk keperluan editing
berupa perubahan pada warna, ketajaman, kecerahan dan latar belakang objek.
Cara Kerja Kamera Digital
Pada saat kita menekan tombol shutter,
maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk memproses gambar.
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
1.
Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan
ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor
yang berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada
kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantul yang merefleksikan gambar
ke jendela intip (eye finder)
2.
Gambar yang ditangkap oleh lensa,
dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh sensor gambar.
Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length, jarak
ini pula yang akan menjadi faktor penggali pada lensa.
3.
Tugas Sensor adalah merubah sinyal
analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada Sensor
ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel
atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada
sensor ini. Semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin
tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.
4.
Gambar yang ditangkap oleh sensor
diteruskan ke bagian pemrosesan gambar yang tugasnya memproses semua data dari
sensor menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses
kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG dan sebagainya). Di
bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang
bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan
menentukan karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap merek
kamera memiliki software dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.
5.
Proses yang terakhir adalah mengirimkan
hasil file gambar dalam format yangdipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau
memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan sebagainya.
Tahapan selanjutnya adalah proses yang
dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera digital moderen, masih menyediakan
opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.
SUMBER :
Kesimpulan
:
PERBEDAAN
TEKNOLOGI BERBASIS ANALOG DAN DIGITAL
Perbedaan analog dan digital terdapat pada
bagaimana penyimpanan data dan bagaimana proses penyebarannya. Dalam
penyebarannya, analog disebarkan lewat gelombang elektromagnetik yang kontinu
serta banyak dipengaruhi oleh noise atau derau. Sementara teknologi basis
digital akan menyederhanakan datanya, sehingga data akan menjadi lebih mudah
untuk disebarkan tanpa banyak mendapat pengaruh noise atau derau yag mengganggu
kualitas data yang disebarkan.
Contoh yang
mudah dapat kita lihat pada media musik yang biasa kita gunakan pada zaman dulu
dan dibandingkan dengan media yang kita gunakan sekarang.
Dulu kita
menggunakan kaset dengan pita sebagai media untuk menyimpan musik agar kita
dapat memutarnya kembali. Kaset pita merupakan teknologi analog. Lain dengan
sekarang dimana kita lebih suka menyimpan musik dan mendengarkannya dari mp3
player, laptop, handphone, ipod, dan lain sebagainya, yang merupakan bentuk
teknologi berbasis digital.
Ketika kita
ingin menyalin suara yang terdapat pada kaset dengan pita, kualitasnya tentu
akan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari alat perekam yang
digunakan, hingga dapat pula dipengaruhi oleh berapa kali kita menggandakan
suara yang terdapat pada pita kaset tersebut. Semakin sering kita menggandakan,
maka kualitas suara akan semakin buruk pula karena banyak noise yang
mempengaruhinya.
Berbeda halnya
ketika kita ingin menggandakan data dari media digital, misalnya mp3 player,
atau yang lainnya. Seberapa banyaknya kita menggandakan, maka tidak akan
menjadi masalah karena sistem digital yang digunakan tidak sensitif terhadap
derau. Sehingga hasil penggandaan tetap akan sama kualitasnya dengan data yang
asli.
0 komentar:
Posting Komentar