Sekarang saya akan membahas cara mengarsir dengan pensil
graphit. Mengarsir dalam proses menggambar dengan pensil tidak cuma untuk
menutup suatu bagian saja tetapi juga untuk membangun suatu bentuk. Agar bentuk
yang digambar terlihat memiliki kedalaman dan volume maka perlu diatur gelap
terangnya. Dalam hal ini cara mengarsir bisa mempengaruhi pengaturan gelap
terang tersebut.
Ada beberapa hal dalam cara mengarsir dengan pensil graphit
yang perlu dipertimbangkan seperti:
Tekanan Ketika Mengarsir
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan dalam cara mengarsir
dengan pensil graphit adalah tekanan. Seberapa kuat Anda menekan pensil ketika
mengarsir suatu bagian bisa mempengaruhi kepekatan arsiran. Secara sederhana
penjelasannya adalah semakin besar tekanan maka akan semakin pekat hasil
arsiran dan begitu juga sebaliknya. Berikut adalah contohnya.
Sebagai tips tambahan; sebaiknya ketika ingin membuat
arsiran yang pekat/gelap jangan menekan pensilnya terlalu keras karena malah
bisa merusak kertas. Untuk membuat arsiran pekat lebih baik mengarsir
berulang-ulang ditempat tersebut dengan agak ditekan pensilnya, tetapi jangan
terlalu keras.
Mengulang Arsiran
Hal kedua yang juga
penting dalam cara mengarsir dengan pensil graphit adalah pengulangan arsiran
di suatu bagian. Di bagian atas sudah disebutkan untuk membuat arsiran pekat
salah satunya adalah dengan mengarsir berulang-ulang pada bagian yang sedang
digarap. Cara menumpuk arsiran semacam ini juga bisa membantu menghaluskan
bagian yang dikerjakan dengan membuat gradasi antara bagian yang gelap dengan
yang lebih terang. Berikut contohnya.
Cara Memegang Pensil
Hal penting lainnya dalam cara mengarsir dengan menggunakan
pensil graphit adalah cara memegang pensil. Umumnya cara memegang pensil ketika mengarsir ada dua yaitu
Cara 1
Cara 2
Jika anda menggunakan cara 1 untuk mengarsir maka biasanya
hasil arsirannya lebih tipis. Keuntungan lain dari cara memegang pensil ini
adalah lebih cepat untuk menutup bagian yang ingin diarsir. Kelemahannya adalah
agak sulit untuk membangun bentuk. Cara 1 ini cocok digunakan untuk membuat
arsiran dasar atau untuk menghaluskan suatu bagian yang bentuknya sudah jelas
tapi gradasinya kurang halus.
Cara 2 hasil arsirannya bisa lebih tebal dan pekat ketimbang
cara 1. Selain itu dengan cara 2 ini lebih mudah mengarahkan arah arsiran dan
membangun bentuk. Memegang pensil dengan cara ini juga cukup membantu ketika
mengerjakan bagian detail.
Tingkat Kepekatan Pensil
Pertimbangan lain dalam cara mengarsir dengan pensil graphit
adalah tingkat kepekatan yang dipilih. Kepekatan pensil graphit biasanya
dikodekan dengan huruf H dan B seperti 2H,3H,4H atau 2B,3B,4B. angka tersebut menunjukkan
tingkat kepekatan pensil yang digunakan. Untuk H bila angkanya semakin tinggi
maka pensil akan semakin transparan atau pudar. Sedang untuk B bila angkanya
semakin tinggi maka semakin pekat.
Sebagai tambahan untuk membuat arsiran dasar biasanya menggunakan pensil H atau HB. Sedang untuk menggambar bentuk gunakan
pensil 2B dan 3B. untuk bagian yang tergelap seperti bola mata, bagian dalam
mulut, rambut, alis dll gunakan pensil 5B dan 6B.
Urutan mengarsir
Dalam cara mengarsir dengan pensil graphit urutan arsiran
juga penting. Anda bisa memulai arsiran dengan yang tipis dulu lalu ditumpuk
terus hingga sampai yang tergelap. Bisa juga sebaliknya yaitu dengan bagian
yang lebih gelap dulu baru yang terakhir arisiran tipis. Berikut contohnya.
Urutan Mengarsir dari Yang Tipis ke Yang Pekat
Urutan Mengarsir dari Yang Pekat ke Yang Tipis
Urutan lainnya dalam mengarsir adalah membuat bentuk gambar
secara keseluruhan dengan arsiran kasar baru kemudian dihaluskan dengan arsiran
tipis yang diulang-ulang. Saya secara khusus menyukai cara ini karena biasanya
lebih cepat untuk mengerjakan gambar. Berikut contohnya.
Sketsa Dasar
Gambar Bentuk dengan Arsir Kasar
Finishing dengan dihaluskan
sumber: http://www.teknikmenggambar.com
0 komentar:
Posting Komentar