Kebudayaan wayang di Indonesia memang sudah banyak diteliti oleh para cendekiawan dan budayawan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Terdapat persamaan pendapat, namun tidak sedikit juga yang berbeda pendapat. Walaupun begitu, semuanya sependapat bahwa wayang di Indonesia sudah ada dan berkembang di Indonesia sejak zaman kuno, yakni sekitar tahun 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya luar masuk ke Indonesia. Jadi wayang dalam bentuknya yang masih sangat sederhana merupakan budaya asli dari Indonesia dimana pada prosesnya budaya ini semakin berkembang setelah bersentuhan dengan unsur-unsur lain sehingga wujud beserta isinya seperti yang kita ketahui saat ini.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah seni budaya akan selalu berubah dan berkembang mengikuti perubahan zaman. Wayang yang ada saat ini berbeda dengan wayang yang ada di masa lalu dan bisa jadi juga wayang di masa depan akan berubah sesuai zamannya. Namun perubahan seni budaya wayang ini tetap tidak berpengaruh pada jati dirinya yang telah tertanam dalam sejarah wayang itu sendiri karena wayang telah memiliki landasan utama yang sangat kokoh. Landasan utama itu terdiri dari tiga, yaitu adalah sifat Hamot: kemampuan dan keterbukaan budaya ini untuk menerima pengaruh dan masukan dari dalam maupun luar, Hamong: kemampuan untuk menyaring unsur-unsur baru tersebut sesuai dengan nilai-nilai wayang yang ada, dan Hamemangkat: kemampuan mengangkat suatu nilai menjadi nilai baru yang sesuai dengan nilai-nilai wayang sehingga menyebabkannya memiliki daya tahan serta daya kembang wayang yang mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
sumber: http://www.utiket.com
0 komentar:
Posting Komentar